Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kala menghadiri acara IISS Shangri-la Dialogue di Singapura pada awal Juni 2023,
TERDEPAN.id, JAKARTA — Ahli hadis terkemuka Buya Arrazy Hasyim menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merupakan pemimpin yang rela tulus mengabdi untuk Indonesia. Dia menilai, Prabowo menjadi figur calon presiden (capres) ideal untuk dipilih pada Pilpres 2024.
Hasyim menceritakan, kala Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, silam ia memilih Prabowo. Menurut dia, capres dari Partai Gerindra tersebut adalah sosok yang kompeten untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik. Namun, karena kalah, Hasyim mendapati fakta jika Prabowo malah bergabung di Kabinet Indonesia Maju.
Video pengakuan itu viral di media sosial (medsos). “Saya memilih mencoblos yang sekarang sudah jadi menteri, ketika berita di mana-mana menyebutkan yang saya coblos mau jadi menteri dalam hati merenung dalam antara kesal tapi juga bertanya-tanya,” kata Hasyim dalam pengakuannya di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Tak cukup sampai disitu, Hasyim lantas memuji Prabowo dengan sifatnya yang tidak pendendam. Yang terjadi, justru secara ikhlas membantu Jokowi, lawannya saat itu, untuk membangun Indonesia. Maka dari itu, Hasyim mengakui, jika Prabowo adalah sosok yang bisa menjadi teladan bagi seluruh orang.
“Apakah hati dia lebih bening daripada hati saya yang kata orang saya ini ustadz dan buya, apakah hati dia lebih salamah, lebih terbebas dari dendam dan kesal, daripada saya yang katanya memimpin tarekat dan zikir, ternyata di situlah jawabannya,” ucap Hasyim.
Selain mau berkorban untuk Indonesia, saat ini tingkat elektabilitas yang dimiliki oleh menteri andalan Presiden Jokowi itu juga terbukti menempati peringkat teratas. Hal itu merujuk hasil publikasi survei Indonesia Political Opinion (IPO) beberapa waktu lalu.
Dari survei yang diadakan 5-13 Juni 2023 dengan simulasi tiga nama capres, Prabowo berhasil menduduki peringkat pertama dengan total dukungan sebanyak 37,2 persen. Di posisi kedua ditempati Anies Rasyid Baswedan yang mendapatkan suara sebesar 31,5 persen dan Ganjar Pranowo yang meraih elektabilitas sebesar 26,8 persen.
Sumber
