Endang Tirtana
Direktur Eksekutif Indonesia Watch For Democracy
Sebelumnya saya sempat menuliskan pandangan bertajuk ‘BPJS Gratis, Janji Manis atau Realistis?’ Ternyata ini mendapatkan respons publik untuk melakukan diskursus.
Dalam hitung-hitungan sedernaha saya, ternyata program dari PSI untuk BPJS Gratis bisa teralisasi dengan memangkas program perjalanan dinas ASN.
Lalu timbullah diskursus kenapa harus ASN yang ditumbalkan untuk program tersebut? Padahal selama ini ASN telah berjibaku untuk memberikan pelayan yang terbaik bagi masyarakat. Kenapa malah sekarang menjadi dikorbankan?
Tunggu dulu. Jangan sempit pikir. Apa yang saya tuliskan sebelumnya itu hanya terpatik dari penyataan Jokowi yang berencana untuk melakukan efisiensi anggaran. Dan ternyata nilai yang keluar dari penghematan tersebut cukup untuk memenuhi kekurangan dana untuk program BPJS gratis adalah 51 triliun.
Ini merupakan salah satu opsi saja. Jika partai di parlemen mau, seharusnya program BPJS Gratis ini bisa diperjuangkan. Mulai dari efisiensi di DPR ataupun program eksekutif lainnya untuk rakyat.
Tapi sebenarnya, saya berpikir, ini merupakan peluang bagi ASN untuk kembali mengabdikan dirinya untuk melayani masyarakat. Sebab ASN berasal dari rakyat dan hadir untuk rakyat. Tidak perlu semua program perjalanan dinas dihapuskan, tapi lebih selektif saja. Sehingga ASN bisa mendukung terwujudnya generasi Indonesia yang sehat.
Dampaknya, ASN akan mendapatkan citra baik di hadapan masyarakat. Seperti kita ketahui bersama, ASN selama ini selalu dipandang negatif oleh sebagian masyarakat karena banyaknya pemborosan/buang2 anggaran yg tidak berhubungan langsung dengan hajat rakyat.
Dengan turut andilnya ASN mengefisiensikan anggaran mereka untuk memberikan kesehatan, tentu akan memutarbalikan citra di masyarakat. Jadi tidak ada alasan lagi mengkambinghitamkan ASN dalam setiap kekurangan anggaran program pemerintah.
BPJS Gratis ini tentu juga dapat dirasakan oleh ASN itu sendiri. Mungkin tidak langsung, tapi orang tua, kakak, adik, ponakan, anak hingga cucu bisa terbantu saat membutuhkan pengobatan. Namun saya selalu berdoa agar kita selalu dalam lindungan Tuhan, dan diberikan kesehatan.
Dengan adanya generasi yang sehat, maka mimpi menyongsong generasi emas Indonesia 2045 bukan cuman hisapan jempol semata. Ayo kita sama-sama bahu membahu untuk memastikan anak cucu kita mendapatkan hidup yang jauh lebih baik dari saat ini.
Hal tersebut tidak akan terwujud kalau anak-anak kita harus kesulitan karena sakit. Belum lagi ada keluarga yang harus kehilangan segalanya demi mendapatkan hak sehat. Padahal BPJS gratis merupakan bagian hak konstitusional yang dijamin UUD 1945, bahwa negara wajib memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Cita-cita mulia anak-anak muda PSI untuk mewujudkan BPJS Gratis akan terwujud, jika kita memberikan dukungan kepada mereka.
